Arsip untuk Mei, 2012

Contoh Transaksi Akuntansi

Posted: Mei 14, 2012 in Uncategorized

TRANSAKSI

1)      Tanggal 2 Desember 2009 Ibu Dina, mendirikan Salon Kecantikan yang di beri nama “S A L O N   D I N A”. Perusahaan ini merupakan perusahaan perseorangan. Untuk modal pertama, disetorkan uang Rp 1.500.000.

2)      Tanggal 3 Desember 2009 membayar sewa ruangan untuk bulan Desember 2009 sebesar Rp 120.000.

3)      Tanggal 4 Desember 2009 membeli secara tunai peralatan salon dengan harga Rp 900.000

4)      Tanggal 5 Desember 2009 dibeli perlengkapan salon seharga Rp 200.000 kredit

5)      Tanggal 6 Desember 2009 dibayar biaya pemasangan iklan di Harian Kedaulatan Rakyat sebesar Rp 50.000

6)      Tanggal 6 Desember 2009 membayar biaya listrik dan telepon untuk bulan Desember 2009 sebesar Rp 20.000

7)      Tanggal 7 Desember 2009 membayar biaya asuransi sebesar Rp 10.000

8)      Tanggal 10 Desember 2009 membayar biaya lain-lain untuk menunjang kelanjaran usaha Rp 5.000

9)      Tanggal 12 Desember 2009 diterima uang kas sebesar Rp 200.000 dari penjualan tunai selama setengah bulan pertama kegiatan usaha.

10)  Tanggal 15 Desember 2009 dibayar gaji karyawan untuk bulan-bulan pertama sebesar Rp 72.000

11)  Tanggal 15 Desember 2009 diterima uang kas sebesar Rp 340.000 dari penjualan tunai selama setengah bulan terakhir kegiatan usaha.

12)  Tanggal 28 Desember 2009 permohonan Ibu Dina untuk mendapatkan kredit di Bank guna untuk membeli peralatan salon sebesar Rp 300.000

13)  Tanggal 29 Desember 2009 dibeli peralatan salon seharga Rp 360.000 tunai

14)  Tanggal 29 Desember 2009 dibayar gaji untuk minggu berikutnya sebesar Rp 96.000

15)  Tanggal 31 Desember 2009 diterima uang kas sebesar Rp 360.000 dari penjualan tunai selama setengah bulan terakhir.

16)  Tanggal 31 Desember 2009 Ibu Dina mengambil uang sebesar Rp 100.000 untuk keperluan pribadinya.

 


Rencana Usaha Kewirausahaan

Posted: Mei 14, 2012 in Uncategorized

RENCANA USAHA

 

 

Nama Usaha                                                     :           NAMA PERUSAHAAN

Nama Penyusun Rencana Usaha                       :           NAMA PEMILIK

Tanggal                                                             :           ………………

Alamat Kantor dan Rumah                                  :           –

 

 

……., ……….2009

Penyusun

 

 

 

NAMA PEMILIK

 

 

  1. A.     Deskripsi Usaha saya

 

Usaha saya termasuk dalam kelompok usaha:

 

Pembuatan barang                        Pedangan Eceran                 Layanan Jasa

(manufaktur)

Pertanian                                     Usaha Baru                           Usaha yang telah ada

 

  1. B.     Penilaian Terhadap Pasar

 

  1. Pelanggan saya dapat diseskripsikan sebagai berikut:

………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………

 

  1. Jumlah atau Volume yang ada di pasar

………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………

 

  1. Proyeksi masa depan volume di pasar

………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………

 

  1. Kekuatan utama pesaing usaha saya adalah

………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………

  1. Kelemahan utama pesaing usaha saya adalah

………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………

  1. C.     Rencana Pemasaran

 

1. Produk

 

Produk Jasa atau Jenis-Jenis Produk

Karakteristik yang Penting

 
 

 

 

2. Harga

 

Produk Jasa atau Jenis Produk

Harga Pabrik

(Biaya Produksi)

Harga Jual

Harga yang Ditawarkan oleh Pesaing

 

 

 

 

Rabat akan di berikan kepada Pemesan

 

 

3. Tempat

 

a. Keterangan terperinci tentang tempat

 

Alamat

Luas lantai (m2)

Menyewa atau biayanya

 

 

b. Alasan memilih tempat ini

………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………

c. Cara pendistribusian barang (pilih salah satu)

Saya akan menjual produk atau jasa saya kepada

Langsung ke pelanggan                           Pengecer                     Grosir

d. Alasan memilih cara pendistribusian tersebut

………………………………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………………………………

.

 

4. Promosi

 

Jenis Promosi

Biaya Promosi

 

 

 

  1. D.     Organisasi Perusahaan

 

  1. Usaha saya akan didaftarkan sebagai

Usaha kepemilikan tunggal                                     Koperasi

Kemitraan                                                             Usaha Kelopmpok

Perusahaan                                                           Lain-lain

  1. Nama Perusahaan yang saya usulkan NAMA PERUSAHAAN
  2. Susunan personalia / karyawan di perusahaan saya adalah sebagai berikut ( lampirkan struktur organisasi dan uraian tugas)
  3. Izin Usaha dan sertifikat usaha yang akan diminta

 

 

 

Jabatan / Tugas

Gaji Bulanan

Pemilik / Manejer :

 

 

Karyawan:

 

 

E.   Aset Tetap (Fixed Assets)

 

1.   Alat kerja dan peralatan berdasarkan perkiraan penjualan dan kapasitas produksi 100%    maka perusahaan akan memerlukan alat kerja dan peralatan sebagai berikut.

 

Deskripsi (uraian)

Jumlah yang diperlukan

Harga satuan

Jumlah biaya

 

2.   Kendaraan yang diperlukan oleh perusahaan.

Berdasarkan kebutuhan transportasi dan pemasaran perusahaan maka diperlukan kendaraan sebagai berikut.

 

Deskripsi(uraian)

Jumlah yang diperlukan

Harga Satuan

Jumlah biaya

   
       

 

 

3.   Ringkasan asset tetap (fixed assets) dan penyusutan

 

Deskripsi (uraian)

Nilai

Penyusutan per tahun

     
     
 

 

 

     

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

LAMPIRAN

 

Struktur Organisasi dan Uraian Tugas

 

Ketua (Pemilik)                 :    NAMA

Bendahara                        :    NAMA

Sekretaris                                    :    NAMA

Pegawai                           :    NAMA

 

Jabatan

Tugas

Ketua (Pemilik)

–          Membuat gagasan, tujuan dan rencana kegiatan

–          Mengatur agar rencana kegiatan berjalan lancar

Bendahara

–         Membuat rencana pengeluaran

–         Mengatur agar rencana pengeluaran dapat diminimalkan

–         Menghitung semua pemsukan dan pengeluaran beserta laba atau ruginya

Sekretaris

–         Menulis rencana yang telah dibuat oleh pemilik

–         Menulis semua pengeluaran dan pemsukan agar dalam pembukuan mudah karena semua bahan sudah ada

Pegawai

–         Melaksanakan pekerjaan sesuai perintah pemilik

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Kartu Kerja

Posted: Mei 14, 2012 in Uncategorized

  Contoh:

 

K  A  R  T  U     K  E  R  J  A

No.

Hari

Tanggal

Jam Kerja

Jenis Pekerjaan

Lama Pengerjaan

Barang yang Dihasilkan

Nomor Lokasi Kerja

Ringkasan Pekerjaan

 

Mulai

Selesai

1

Senin

1 Mei 2009

07.30

15.00

a. Mengetiksurat

b. Membuat SPJ

c. Mengetik notulen

d. ………………..

 

30 menit

3 Jam

15 menit

7surat

1 bendel

1 laporan

012

012

012

 

2

Selasa

2 Mei 2009

 

 

 

……….

……….

a. ………………..

b. ……………….

c. ………………..

d. ……………….

3

 

 

Mengetahui,

Kepala Bagian Umum

 

 

 

Dra. Tri Wahyuni

NIP. 1234567890

 

 

Keterangan:

 

012 à Ruang mengetik

013 à Ruang rapat / aula / pendopo

014 à Ruang Pantry

……..

 

Dokumen dan Dokumentasi

Posted: Mei 14, 2012 in Uncategorized

DOKUMEN DAN DOKUMENTASI

 

Kompetensi                 : Melakukan Prosedur Administrasi

SubKompetensi           : Proses dokumen kantor

Indikator Kinerja        : Setelah proses pembelajaran diharapkan mampu :

  1. Menyimpulkan pengertian dokumen berdasarkan beberapa sumber
  2. Membedakan pengertian dokumen dan dokumentasi
  3. Menjelaskan san member contoh jenis-jenis dokumen berdasarkan pemakai, fungsi, sisik, dan ruang lingkup
  4. Memperinci proses pengelolaan dokumen menjadi bahan dokumentasi

 

PENGERTIAN DOKUMEN

Kata dokumen menurut bahasa Inggris dan bahasa Belanda adalah document. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, dokumen adalah sesuatu yang tertulis atau tercetak yang dapat dipergunakan sebagai bukti atau keterangan.

Dokumen mencakup segala benda yang dapat memberikan keterangan, tidak terbatas pada yang tertulis dan tercetak saja, termasuk benda-benda yang mempunyai nilai sejarah, seperti patung, keris, mata uang kuno,dsb.

PENGERTIAN DOKUMENTASI

Kata dokumentasi berasal dari bahasa inggris yaitu documentation, sedangkan dalam bahasa latin adalah documentum yang berarti pencarian, penyelidikan, pengumpulan, penyusuna, pemakaian, dan penyediaan dokumen untuk mendapat keterangan-keterangan dan penerangan-penerangan dan bukti. Begitu pula menurut Ensiklopedia Indonesia, dokumen adalah pencarian, pengumpulan, serta peraturannya.

Dari pengertian dokumentasi tersebut diatas terdapat dua unsure yaitu kumpulan dokumen-dokumen yang dapat memberikan keterangan atau bukti dan aktivitas yang berkaitan dengan proses pengumpulan dan pengelolaan dokumen secara sistematis serta penyebarluasan kepada pemakai informasi.

 

JENIS-JENIS DOKUMEN

  1. Dari Segi Pemakainya
    1. Dokumen pribadi
    2. Dokumen niaga
    3. Dokumen pemerintah
    4. Dokumen sejarah
    5. Dari segi fungsi
      1. Dokumen dinamis
      2. Dokumen dinamis aktif
      3. Dokumen semi aktif
      4. Dokumen inaktif
      5. Dari segi ruang lingkup dan bentuk fisiknya
        1. Dokumen corporal
        2. Dokumen literal
        3. Dokumen privat

 

 

KEGIATAN ATAU TUGAS DOKUMENTASI

  1. Mencari dan mengumpulkan bahan-bahan
  2. Mencatat dokumen
  3. Mengolah dokumen
  4. Memproduksi dokumen
  5. Menyajikan dan menyebarluaskan dokumen
  6. Menyimpan dan memelihara dokume

 

Sumber

Astini, Titin. 2004. Melakukan Prosedur Administrasi SMK. Bandung: Armico

Prosedur K3

Posted: Mei 14, 2012 in Uncategorized

PROSEDUR KESEHATAN, KESELAMATAN DAN KEAMANAN KERJA (K3)

 

Tujuan Pembelajaran

  1. Menjelaskan prosedur K3
  2. Menerapkan prosedur kerja dengan aman dan tertip
  3. Menjelaskan isu-isu yang harus diperhatikan pihak pengusaha/perusahaan dengan tenaga kerja
  4. Meginformasikan laporan kepada pihak yang terkait dengan segera jika timbul masalah
  5. Melaporkan kejadian yang mencurigakan secara tertulis/lisan

 

 

 

PROSEDUR K3

Agar setiap tenaga kerja mendapat perlindungan atas keselamatan dalam melakukan pekerjaan, maka setiap unsure yang ada di dalam organisasi/instansi/perusahaan perlu mengetahui dan melaksanakan prosedur K3. Prosedur K3 ini merupakan tahap atau proses suatu kegitan untuk menyelesaikan aktivitas atau metode (cara) langkah demi langkah secara pasti dalam pekerjaan dengan memperhatikan keselamatan, kesehatan, dan keamanan (K3).

Adapun unsure-unsur yang terdapat dalam suatu organisasi/instansi/perusahaan/yayasan. Yaitu :

  1. Tenaga kerja. Adalah orang yang mampu melakukan pekerjaan, baik di dalam maupun diluar hubungan kerja, guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
  2. Pengusaha adalah :

a)      Orang, persekutuan, atau badan hokum yang menyalurkan suatu perusahaan milik sendiri.

b)      Orang, persekutuan atau badan hokum yang secara berdiri sendiri menjelaskan perusahaan bukan miliknya

c)      Orang, persekutuan, atau badan hokum yang berada di Indonesia dalam huruf a dan b yang berkedudukan di luar wilayah Indonesia

  1. Perusahaan adalah setiap bentuk badan usaha yang memperkerjakan tenaga kerja dengan tujuan mencari untung atau tidak, baik milik swasta maupun Negara.
  2. Tempat kerja adalah setiap ruangan atau lapangan tertutup atau terbuka bergerak atau tetap di mana tenaga kerja bekerja, atau sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan di mana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya, baik darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air, maupun di udara yang berada di dalam wilayah kekuasaan hokum Republik Indonesia.

 

Pihak pengusha atau perusahaan melakukan prosedur bekerja dengan aman dan tertip dengan cara :

  1. Menetapkan standar K3
  2. Menetapkan tata tertip yang harus dipatuhi
  3. Menetapkan peraturan-peraturan
  4. Mensosialisasikan peraturan dan perundang-undangan k3 ini kepada seluruh tenaga kerja
  5. Memonitor pelaksanaan peraturan-peraturan

 

Beberapa factor penyebab timbulnya kecelakaan kerja, antara lain :

  1. Factor nasip dari para tenaga kerja
  2. Factor lingkungan fisik tenaga kerja, seperti mesin, gedung, ruang, peralatan
  3. Factor kelaalaian manusia
  4. Factor ketidakserasian kombinasi factor-faktor produksi yang dikelola dalam perusahaan.

 

Cara mengantisipasi kecelakaan kerja

  1. Memerapkam prosedur bekerja sesuai dengan SOP (Standard Operational Procedure)

a)      Seluruh unsur yang ada harus mengetahui sarana, peraturan kesehatan dan prosedur kemanan organisasi

b)      Seluruh staf bekerja sesuai dengan tugas atau kewajibannya

c)      Tenaga kerja yang tidak dapat melakasanakan kewajiban harus melapor kepada pihak yang berwenang agar ada antisipasi jika timbul masalah.

  1. Melaksanakan prosedur dengan memerhatikan K3, yaitu seluruh unsure yang ada (pimpinan, karyawan0 mempunyai “tugas perawatan” yang berkaitan dengan masalah K3.

a)      Pimpinan atau pengusaha harus menyiapkan dan menyediakan :

1)      Kesejahteraan, keselamatan, dan kesehatan bagi karyawan/tenaga kerja di tempat kerja.

2)      Akses yang aman di tempat kerja]

3)      Informasi, pelatihan, dan supervise

b)      Karyawan atau tenaga kerja harus :

1)      Bekerja sama dengan pimpinan dna tenaga kerja yang lain secara baik

2)      Bekerja dan menggunakan peraltan dengan aman

3)      Memerhatikan keselamatan dan kesehatan orang lain di tempat kerja

4)      Bekerja sesuai dengan peraturan atau prosedur kerja.

  1. Menginformasikan laporan kepada pihak yang terkait dengan segera

a)      Secara langsung, datang ke tempat yang dimintai pertolongan

b)      Secara tidak langsung, dengan menggunakan media komunikasi, seperti telepon, handphone, internet, pesan SOS, e-mail, surat.

  1. Melaporkan kejadian yang mencurigakan secara tertulis/lisan

Jika terjadi hal-hal yang tidak seperti biasanya, ganjil, atau aneh, segera laporkan kepada pihak yang berwenag (atasan atau kepolisian), baik secara tertulis maupun secara lisan.

 

CONTOH KASUS

  1. Kasus kecelakaan kerja di darat

Kasus  :

bau gas tercium di sebuah supermarket di Jakarta, yang menyebabkan karyawan pinggsan.

Cara Penyelesaian :

bagian keamanan seharusnya selalu mengecek secara rutin semua ventilasi dan mengantisipasi adanya kebocoran gas

 

  1. Kasus Kecelakaan kerja di permukaan air dan di dalam air

Kasus :

Seorang ilmuwan, ahli biologi, dan peneliti mengadakan ekspedisi penjelajahan ke dalam laut untuk menyelidiki perihal ikan paus dan ikan hiu. Ternyata tanpa diduga dia diserang oleh ikan hiu sehingga kehilangan tangannya sampai putus.

Cara Penyelesaian :

Keadaan di dalam air/laut memang sangat tidak terduga dan ganas. Jangan karena merasa ahli dan berpengalaman, mengabaikan factor keselamatan. Oleh karena itu, peneliti harus menggunakn sarana pengaman yang lengkap dan pengawalan.

 

  1. Kasus kecelakaan Kerja di udara

Kasus :

Helicopter superpuma yang sedang diperbaiki di lapangan terbang Pondok Cabe, Banten mengalami kecelakaan. Padahal pesawat itu hanya terbang di atas permukaan tanah sekitar satu meter lalu jatuh. Baling-balingnya menimpa dan menewaskan dua orang teknisinya dan pilotnya luka.

Cara Penyelesaian :

Kecelakaan sering terjadi secara tidak terduga. Para teknisi seharusnya tidak berada di dekat pesawat terbang utnuk ,emgantisipasi jika ada lecelakaan. Selain itu, semua peralatan pengaman harus dipersiapkan.

 

Sumber :

Honiatri, Euis. Dkk.2010. Menerapkan Keselamatan, Kesehatan, Keamanan Kerja dan lingkungan hidup (K3LH). Bandung : Armico

 

 

Posted: Mei 14, 2012 in Uncategorized

KESELAMATAN, KESEHATAN, KEAMANAN KERJA (K3)

Tujuan Pembelajaran :

  1. Menjelaskan pengertian K3
  2. Menjelaskan peran K3 dalam produktivitas kerja
  3. Mengidentifikasi tujuan K3
  4. Menjelaskan K3 dalam perspektif hukum

Kesehatan, Keselamatan dan keamanan kerja biasa disingkat K3 adalah suatu upaya guna memperkembangkan kerja sama, saling pengertian, dan partisipasi efektif dari pengusaha atau pengurus dan tenaga kerja dalam tempat-tempat kerja untuk melaksanakan tugas dan kewajiban bersama dibidang Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Kerja dalam rangka melancarkan usaha berproduksi. Melalui pelaksanaan Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Kerja ini diharapkan tercipta tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencermaran lingkungan sehingga dapat mengurangi atau terbebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Jadi, pelaksanaan Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Kerja dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.

Berdasarkan pengertian Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Kerja diatas, kita dapat menarik kesimpulan mengenai peran K3. Peran K3 ini, antara lain sebagai berikut :

  1. Stiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya, dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas nasional.
  2. Stiap orang yang berada di tempat kerja perlu terjamin keselamatannya
  3. Setiap sumber produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman dan efisien.
  4. Untuk mengurangi biaya perusahaan jika terjadi kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja, karena sebelumnya sudah ada tindakan antisipatif dari perusahaan.

Kesehatan, Keselamatan dan Keamanan Kerja atau K3 ini dibuat tentu mempunyai tujuan. Tujuan dibuatnya K3 secara tersirat tertera dalam UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, tepatnya BAB III tentang syarat-syarat K3, yaitu :

  1. Mencegah dan mengurangi kecelakaan
  2. Mencegah, mengurangi dan memandamkan kebakaran
  3. Mencegah dan mengurahi bahaya peledakan
  4. Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain yang berbahaya
  5. Memberi pertolongan pada kecelakaan
  6. Memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja
  7. Mencegah dan mengendalikan timbul atau meyebarluasnya suhu, kelembapan, debu, kotoran, asap, gas, uap, hembudan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan getaran
  8. Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja, baik fisik maupun psikis, peracunan, infeksi, dan penularan.
  9. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
  10. Menyelenggarakan suhu dan kelembaban udara yang baik
  11. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
  12. Memelihara kebersihan, kesehatan, dan ketertipan
  13. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses kerjanya.
  14. Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman atau barang
  15. Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
  16. Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
  17. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.

Jadi, berdasarkan syart-syarat keselamatan kerja diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan K3, antara lain sbb :

  1. Untuk mencapai derajat kesehatan kerja yang setinggi-tingginya, baik buruh, petani, nelayan, pegawai negeri, maupun pekerja-pekerja bebas.
  2. Untuk mencegah dan memberantas penyakit dan kecelakaan-kecelakaan akibat kerja, memelihara dan meningkatkan kesehatan, mempertinggi efisiensi dan daya produkltivitas kerja, serta meningkatkan kegairahan dan kenikmatan kerja.

Di Indonesia K3 sudah ada sejak pemerintahan colonial Belanda. Pada tahun 1908 parlemen Belanda memberlakukan K3 di Hindia Belanda yang ditandai denganpenerbitan Veiligheids Reglement Staatsblad No. 406 tahun 1910. Kemudian pemerintah Kolonial Belanda menerbitkan beberapa produk hokum yang memberikan perlindungan bagi keselamatan dan kesehatan kerja yang diatur secara terpisah berdasarkan masing-masing sector ekonomi.

Karena pemerintahan Indonesia pada awal kemerdekaan masih dalam masa peralihan, maka aspek K3 belum menjadi isu strategis dan menjadi bagian dari masalah kemanusiaan dan keadilan. Selain itu, roda ekonomi nasional baru mulai dirintis oleh pemerintah dan swasta nasional.

K3 baru diperhatikan sekitar tahun 1970 seiring dengan semakin ramainya investasi modal dan mengapdosian teknologi industry nasional (manufaktur). Alhirnya pemerintah melakukan regulasi dalam bidang ketenagakerjaan termasuk pengaturan masalah K3, yang dituangkan dalam UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamtan Kerja.

Sumber :

Honiatri, Euis. Dkk.2010. Menerapkan Keselamatan, Kesehatan, Keamanan Kerja dan lingkungan hidup (K3LH). Bandung : Armico